Sabtu, 20 April 2013

Orange TV Pegang Hak Siar Liga Inggris Mulai Musim Depan



Getty Images
Jakarta - Mulai musim 2013/2014, pemegang hak siar Premier League di Indonesia berpindah tangan. Bakal menayangkan aksi-aksi dari Robin van Persie, Sergio Aguero dkk adalah televisi berbayar Orange TV.

Dalam tiga tahun terakhir, hak siar kompetisi kasta teratas Liga Inggris itu dipegang oleh grup MNC. Namun mulai musim depan kepemilikannya berpindah ke tangan Orange TV.

Dalam rilis yang diterima detikSport, disebutkan kalau Orange TV telah mencapai kesepakatan dengan MP & Silva, selaku agensi pemegang hak siar Barclays Premier League (BPL) untuk wilayah Indonesia. Kontrak Orange TV dengan MP & Silva adalah berdurasi tiga tahun, yang berarti mulai 2013/2014 sampai 2015/2016 Liga Inggris akan tayang di stasiun berbayar tersebut.

Salah satu bentuk terobosan yang dilakukan Orange TV terkait kemitraan dengan MP & Silva adalah akan menghadirkan channel khusus 24 jam sehari, 7 hari seminggu yang menayangkan 380 pertandingan langsung BPL per musim. Selain siaran pertandingan, ada beragam program lain yang juga terkait dengan kompetisi tersebut.

"Orange TV sangat bangga dapat mengasosiasikan diri dengan liga terpopuler, yaitu dengan menayangkan Barclays Premier League di Indonesia, liga yang selalu menampilkan aksi yang paling banyak diminati penggemar bola. Orange TV senang dapat menyuguhkan channel–channel bermutu dengan pilihan sepakbola yang beragam dan lengkap pada para penggemar sepak bola," ungkap CEO Orange TV, Hidajat Tjandradjaja.

"Kami sangat senang memulai kerjasama yang baik dengan Orange TV, dan semangat dengan antusiasme Orange TV, untuk menayangkan bukan hanya Barclays Premier League saja tetapi untuk semua konten sepak bola dan olahraga terpilih. Fanatisme sepakbola di Indonesia sangat besar, dan kami bersama Orange TV bertujuan memuaskan penggemar sepak bola dengan pilihan konten olahraga yang beragam dan berkualitas," timpal Group CEO dari MP & Silva, Andrea Radrizzani.

Orange TV, yang baru mulai beroperasi pada Maret 2012, juga menayangkan berbagai kompetisi sepakbola di seluruh dunia seperti Serie A, League 1 Prancis, Piala FA, Major League Soccer (MLS), Liga Brasil, Milan Channel, Arsenal Media, serta Kualifikasi Piala Dunia 2014 untuk Zona Eropa dan Amerika Selatan.

(din/cas)

"Saya dulu ngeri melihat POLITIK..., Tapi PKS mengubah persepsiku"



by Ardiansyah


Saya dulu mengira BISNIS itu.. Uang melulu.. dunia dan materi aja..
TAPI setelah melihat Aa Gym, Ust. Yusuf Mansur dan rekan2 bisnisnya (Pak Jody "Steak & Shake", Pak Fery Mangrove, Saptuari Kedai Digital, Mas Mono Ayam bakar Mas Mono, Mba Risna Bakpia pia, Nashrullah Orchid Realty)
Saya jadi Paham.. Bahwa BISNIS itu BERBAGI.

Saya dulu ngeri melihat POLITIK.. Sikut sana.. jilat sana sini..
TAPI setelah melihat PKS dengan tarbiyah rukhiyah, fikriyah dan jasadiyahnya.
Terjun kemasyarakat dalam berbagai aspek (Pemberdayaan, bencana alam, kesehatan, pendidikan dll).
Saya jadi Paham.. Bahwa POLITIK itu CINTA.

Saya dulu mengira bahwa SENI itu melenakan.. sia-sia dan kurang kerjaan.
TAPI setelah mendengar lagu-lagunya Opick, Maher Zein, Raihan, Snada yang mengingatkan tentang kebaikan dan kebenaran.
Saya jadi paham.. Bahwa SENI itu INDAH.

Senin, 08 April 2013

7












Kesaksian Ozil, Cristiano Ronaldo Sudah Hafal Surat Al-Fatihah

dakwatuna.com - Meski beragama Katolik yang taat, Cristiano Ronaldo selalu membela Islam dan menyukai ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sekedar diketahui, Cristiano Ronaldo lahir di Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985 silam. Ia merupakan seorang pemain sepak bola Portugal.
Ronaldo dapat berposisi sebagai bermain sebagai sayap kiri atau kanan serta penyerang tengah. Kini Ronaldo bermain untuk tim Spanyol, Real Madrid dan untuk tim nasional Portugal. Sebelum bermain untuk Real Madrid, ia pernah bermain di Sporting Lisboa dan Manchester United (MU). Pemain yang kerap bernomor punggung 7 di lapangan hijau ini juga akrab dengan sebutan CR7, gabungan dari inisial namanya dengan nomer punggungnya.
Beberapa waktu yang lalu, media terbesar dan terpercaya Spanyol ‘Marca’ memberitakan jika rekan Ronaldo satu timnya, Mesut Ozil, pemain muslim asal jerman yang berdarah turki ini, memberi kesaksian, Jika Cristiano Ronaldo sudah hapal huruf hijaiyah, dan juga sudah hapal surat favoritnya, yaitu surat Al- Fatihah.
Ronaldo membenarkan kesaksian dari Ozil, “Banyak yang tidak percaya kalau saya mengagumi Al-Quran, tapi memang begitulah kenyataannya, setiap Ozil membaca Al-Quran, saya senantiasa merasa damai, dan hati saya pun menjadi sejuk,” kata Ronaldo kepada Media Spanyol.
Mesut OziL juga membenarkan perkataan Ronaldo, “Cristiano Ronaldo selalu menunggu saya selesai Sholat di rest room, saya tahu dia ingin mendengar saya mengaji,” timpal Ozil.
Cristiano Ronaldo, kembali berkata, “Saya sudah hafal Al-Fatihah, mungkin nanti saya akan minta diajarkan berwudhu, saya sangat senang,” kata Ronaldo.
Bahkan, CR7 sangat senang mendengarkan Ozil membaca Al-Quran sebelum bertanding dan merasa yakin Real Madrid menang di pertandingan, jika sebelum pertandingan, Ozil membaca Al-Quran. (sp/srn)
Redaktur: Saiful BahriTopik:

Kamis, 28 Maret 2013

Transkrip Taujih Anis Matta di Manado


Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudara-saudaraku semuanya yang saya cintai,


Kalimat pertama yang ingin saya sampaikan kepada saudara semuanya adalah, bahwa saya mencintai saudara semua. Atas nama cintalah kita bertemu, dan insya Allah atas nama cinta pula akan kita menangkan target perjuangan kita pada pemilu 2014.
Saya juga ingin menyampaikan salam dari ketua majelis Syuro ust. Hilmi Aminuddin kepada antum semuanya. Juga salam dari mantan presiden kita ust. Luthfi Hasan Ishaq. Kita doakan semoga Allah SWT memudahkan urusannya. Amin.
Saudara-saudara sekalian, hari ini saya tidak akan lagi mengenang kemenangan kita di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Lalu mengatakan kepada saudara semuanya bahwa badai telah berlalu. Tidak. Saya tidak ingin mengatakan itu lagi, supaya pikiran saudara-saudara semuanya jangan terlalu lama berada dimasa lalu walaupun baru kejadiannya kemarin.
Malam ini, saya ingin menyampaikan satu misi besar yang harus kalian emban semuanya. Satu misi besar yang harus kalian emban semuanya. Yaitu menjadikan Sulawesi Utara sebagai etalase keterbukaan bagi Partai Keadilan Sejahtera yang kita persembahkan untuk Republik Indonesia.
Kita hari ini tidak lagi berpikir ada berapa badai lagi yang akan datang dihari-hari yang akan datang. Itu sudah tidak penting. Karena Rasulullah saw mengatakan, innamash shabru inda shadratil ula. Sesungguhnya kesabaran itu terlihat pada benturan pertama. Kita telah melalui badai ini dan insya Allah kita lebih siap melalui badai-badai yang akan datang.
Dan saya kira banyak orang selatan disini. Iya kan… Orang-orang Selatan biasanya punya satu pepatah “pelaut ulung tidak pernah lahir di laut yang tenang”. Cerita keulungan tentang para pelaut itu, adalah cerita tentang bagaimana mereka melampaui badai. Itulah sebabnya mereka dikenal sebagai pelaut ulung. Bukan karena mereka hanya berani dilautan yang teduh. Dan pepatah Arab mengatakan, “pukulan yang tidak mematikanmu, pasti akan membuatmu lebih kuat”.
Jadi saudara-saudara sekalian kita tidak bercerita tentang itu. Tetapi saya ingin bercerita tentang masa depan yang ingin kita ciptakan di Sulawesi Utara. Saya ingin mengatakan kepada saudara semuanya bahwa kita tidak boleh membiarkan orang lain menciptakan masa depan kita sendiri. Kita tidak boleh membiarkan orang lain mendefinisikan masa depan kita sendiri. Kita tidak boleh membiarkan orang lain untuk membentuk jalan yang akan kita lalui. Kita tidak boleh membiarkan orang lain untuk mengatakan kepada kita ikuti jalan ini. Tidak.
Masa depan kita ikhwah sekalian adalah hasil usaha kita yang bertemu dengan kehendak Allah swt. Saya ulangi kembali masa depan kita adalah hasil usaha kita sendiri yang bertemu dengan kehendak Allah swt. Pertemuan antara kerja dan takdir itulah masa depan kita, insya Allah. 
Dan saudara-saudara sekalian apakah masa depan yang ingin kita ciptakan di Sulawesi Utara ini? Apa masa depan yang ingin kita ciptakan di Sulawesi Utara. Saya ingin kalian menyadari bahwa misi kita di tempat ini adalah menjadikan daerah ini sebagai etalase keterbukaan. Kalau PKS menang disini, kita tidak perlu lagi bicara tentang hubungan antara Islam dengan agama-agama yang lain. Kalau PKS menang disini, kita tidak perlu lagi bicara tentang Islam dan Nasionalisme. Kalau kita menang disini, kita tidak perlu lagi bicara tentang pluralitas. Tidak perlu. Karena kita ingin menyampaikan ide-ide tentang hubungan antar agama, hubungan antar ideology, hubungan antar etnis, hubungan antar budaya dengan cara yang baik. Caranya bagaimana? Beri mereka contoh. Dan contoh yang terbaik adalah menang di daerah yang paling beragam. Dan satu daerah yang paling beragam di Republik ini adalah Sulawesi Utara. Misi ini jelas? Misi ini jelas? Misi ini jelas? Misi ini jelas? PKS… (itu jo….) PKS… (itu jo….) PKS… (itu jo….) PKS… (itu jo….)
Ini point yang pertama dan saya ingin mengurai point ini.
Saudara-saudara sekalian, saya pertama kali mengenal Indonesia ini dengan cara yang agak berbeda. Seperti umumnya orang-orang Bugis, orang tua saya juga adalah seorang perantau. Saya tidak punya ide tentang Indonesia ini pada mulalnya waktu saya kecil. Saya hanya tahu bahwa pada suatu waktu saya dibawa oleh orang tua saya pergi ketempat yang jauh. Dan waktu itu rasanya jauh sekali. Dari Makassar ke Ambon. Dan dari sana naik kapal laut lagi selama satu hari satu malam. ke Tual. Disanalah pertama kali saya sekolah SD. Ada satu TK, Taman kanak-kanak, didepan masjid di Tual itu di jalan rayanya namanya TK Al-Hilal. Setelah saya selesai disitu saya masuk ke SD Mathias. Berarti sekolah Katolik disana. Beberapa tahun kemudian saya kembali lagi ke Makassar. Pulang kampung. Setelah itu balik lagi ke Ambon sekolah lagi disalah satu sekolah Protestan. Karena pindah-pindah terus. Setelah itu saya kembali lagi ke kampong saya sekolah di SD Inpres dan sore hari belajar di madrasah di sebuah sekolah NU. Waktu saya SMP dan SMA saya belajar disekolah Muhammadiyah. Waktu saya kuliah, saya kuliah di sekolah di universitas milik Saudi Arabia, yang suka disebut sebagai Wahhabi. Setelah itu saya mendapatkan pendidikan di Lemhanas pada tahun 2001, yang sebagian besar pesertanya itu adalah tentara dan polisi. Ada sipil sedikit juga.
Dari semua perjalanan itu, saya perlahan-lahan merajut sebuah ide tentang Indonesia. Yang pertama saya rasakan bahwasanya Indonesia itu terlalu luas. Terlalu luas. Begitu saya kuliah di Jawa, di Jakarta, setiap kali libur saya jarang pulang. Saya pertama-tama keliling dulu kesemua daerah di pulau Jawa. Naik bis satu-satu. Singgah-singgah. Ketemu dengan teman-teman. Satu persatu. Supaya saya kenal. Setelah itu saya ke wilayah Sumatera. Dan umumnya juga lewat jalan darat, termasuk ketika saya akhirnya meresmikan PKS di Aceh, dari Medan ke Aceh itu naik bis. Satu persatu wilayah itu saya kenal. Belakangan saya menyadari bahwa jika kita naik pesawat dari Sabang sampai Merauke itu perlu waktu 9 jam. Sama persis dengan waktu yang kita perlukan kalau kita naik pesawat dari Jakarta ke Jeddah, Saudi Arabia. Luar biasa besarnya ini Negara.
Saya tidak sekedar mengenal besarnya ini Negara tapi juga merasakan betapa besarnya ini Negara. Ketika saya ke Timur Tengah, saya terbang dari Riyadh ke Damaskus, Cuma perlu waktu 2 jam. Persis seperti dari Jakarta ke Makassar. Kalau kita terbang dari daerah Timur Tengah yang paling jauh, ke Afrika Utara, ke Maroko, ke Tunisia, ke Libya atau Aljazair, kira-kira kita perlu waktu 6 jam. Sama seperti waktu yang kita perlukan kalau kita terbang dari Jakarta ke Papua.
Saya merasakan betapa besarnya Negara ini dan juga membandingkan Negara ini dengan Negara-negara yang lain. Jika penduduk Negara Arab seluruhnya kita kumpulkan, insya Allah baru sama dengan seluruh penduduk negeri ini. Setelah itu saya mulai menyadari satu hal, bahwa kita ini adalah bangsa yang ditakdirkan begitu berbeda-beda. Begitu berbeda-beda. Waktu saya kecil teman saya orang Ambon, orang Cina, orang Arab. Nah kita berempat ini. Bugis, Cina, Ambon, Arab. Dan rasanya kita hidup damai. Rasanya kita hidup damai. Tidak ada masalah diantara kita.
Waktu saya ke Jakarta suku-suku ini terasa semakin luas. Saya mulai berkenalan dengan orang Batak, mulai berkenalan dengan orang Jawa, walau sebelumnya juga sudah saling mengenal. Tetapi saya mulai mengenal wilayah yang sangat luas. Dan sekarang kita menyadari bahwa kita ternyata punya 300an suku dengan 300an bahasa. Jadi Allah swt mentakdirkan negeri ini menjadi tempat dimana perbedaan itu ekstrim. Kita dipisahkan oleh laut yang jauh. Dibuat berbeda-beda dalam suku. Dan masing-masing mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Dan karena kita saling berjauhan secara wilayah, Allah juga mentakdirkan kita saling merindukan. Dan karena kita punya begitu banyak bahasa, maka kita punya satu kebutuhan untuk menyebut satu bahasa yang menjadi bahasa bagi semua. Dan karena kita juga begitu ragam suku, maka kita perlu meyebut diri kita dengan sebuah bangsa dan sebuah nama. Dan adalah merupakan karunia Allah swt bahwa jauh sebelum kita merdeka, sumpah pemuda telah diucapkan terlebih dahulu.
Perpisahan yang jauh itu membuat kita saling merindukan. Karena itu kalau anda lihat, ini banyak orang Bugis sekali lagi disini, karena itu kalau anda lihat kebanyakan lagu-lagu daerah di Indonesia itu adalah lagu-lagu yang menceritakan kerinduan akibat perpisahan. Sedih, meratap, romantis, dan seterusnya. Itulah yang membuat kita bersatu. Karena wilayah kita saling berjauhan, maka kita ingin saling berdekatan. Karena bahasa kita terlalu banyak, kita musti punya satu bahasa. Karena suku kita terlalu banyak, kita musti sepakat nama bagi sebuah bangsa kita.
Makanya saudara-saudara sekalian, itulah Indonesia yang saya pahami berdasarkan pertumbuhan umur saya dan berdasarkan pengenalan saya atas wilayah-wilayah Indonesia. Setelah saya mengenal itu semuanya, saya mengenal lagi satu sifat orang Indonesia. Dalam waktu bertahun-tahun saya memikirkan dan merenungkan masalah ini. Juga mengundang beberapa pakar untuk menjawab pertanyaan ini. Apakah nilai utama, apakah nilai utama, yang diyakini oleh bangsa Indonesia sebagai nilainya yang tertinggi.
Dari hasil perenungan ini dengan diskusi dengan banyak pakar, kita sampai pada suatu kata, yaitu harmoni. Orang Indonesia itu adalah bangsa yang paling mencintai harmoni. Coba kita lihat, saudara-saudara sekalian.
Makanan kita di Indonesia ini, pakaian kita yang paling terkenal di Indonesia ini, apa namanya. Batik. Dan sekarang setiap daerah sudah punya corak batiknya sendiri. Coba lihat batik dan perhatikan dengan baik. Betapa rumitnya ini batik. Ini bangsa yang rumit, tapi disederhanakan oleh harmoni. Berapa banyak warna dalam baju batik ini tetapi semuanya ada dalam harmoni.
Apa makanan orang Indonesia yang paling terkenal. Gado-gado. Apa artinya gado-gado? Campur-campur. Coba perhatikan. Jadi kalau kita mau bilang, “ah ini pasangan gado-gado”, itu menunjukkan keragaman yang menyatu. Dan Indonesia ini, saudara sekalian, ada satu fenomena politik yang unik. Ada satu fenomena politik yang unik. Sebelum kita merdeka dulu, terlalu banyak aliran ideology. terlalu banyak aliran ideology. Karena itu, bung Karno waktu mau merumuskan Pancasila itu memulainya dari sebuah pertanyaan: apakah mungkin ada sebuah ikatan yang menjadi dasar Negara kita dikemudian hari yang bisa menyatukan semua ideology yang beragam itu. Itulah pertanyaan dasar yang ditanyakan bung Karno kepada dirinya sendiri. Dan yang kemudian melahirkan sebuah falsafah Negara yang disebut dengan Pancasila. Disitu ada Islam, disitu ada kemanusiaan atau humanisme, disitu ada nasionalisme, disitu ada demokrasi khas Indonesia, dan disitu ada sosialisme.
Dan sejak awal, bung Karno tidak pernah menganggap bahwa ini adalah sebuah ideology. Ini adalah semacam filosofy, yang menggabungkan semua aliran ideology yang ada di Indonesia yang bisa menjadi platform dari kebangunan kita sebagai sebuah bangsa. Oleh karena itu bung Karno kemudian mengatakan waktu penjelasan tentang pancasila ini dia mengatakan: seandainya pancasila ini, yang lima dassar ini, ingin kita ringkas, ringkas, ringkas, dan kita peras, kita peras, kita peras, menjadi satu kata, maka satu kata itu namanya Gotong Royong. Satu kata itu namanya Gotong Royong.
Atas dasar itulah kemudian, semua orang di republik ini mendapatkan tempat yang terhormat. Termasuk diantaranya adalah kelompok-kelompok minoritas.
Jadi saudara-saudara sekalian, sekarang saya sudah telah membuka suatu tabir didalam fikiran kita semuanya supaya jangan ada diantara kita yang merasakan bahwa kita ini minorotas di suatu tempat dan kita mayoritas ditempat lain. Jangan ada. Kenapa, karena sikap dasar orang Indonesia itu, disebabkan mereka mencintai harmoni, maka mereka mempunyai pikiran yang terbuka. Open mind. Itu sebabnya walaupun Hindu Budha sudah datang ke Indonesia seribu tahun sebelum Islam datang, begitu Islam datang ke Indonesia ini, orang-orang Indonesia menyambut kedatangan agama ini dengan fikiran yang terbuka, dan dengan hati yang terbuka. Mereka menerimanya. Dan itulah yang kemudian menjelaskan agama ini menjadi agama mayoritas. Setelah itu datang lagi agama selain Hindu Budha dan Islam, datang lagi, dan juga punya pemeluk di negeri kita ini. Dan sepanjang orang memilih pilihan-pilihan itu semuanya, saudara-saudara sekalian, tidak ada konflik diantara mereka itu semuanya, karena mereka percaya bahwa menjadi orang Indonesia itu adalah takdir, tapi agama adalah pilihan individu.
Kita semuanya mempunyai takdir yang sama sebagai orang Indonesia. Dan kita terima takdir ini dengan baik. Tapi kita semuanya mempunyai kemerdekaan individu untuk memilih agama apapun yang ingin kita peluk. Dan Negara tidak pernah menanyakan kepadda kita, mengapa anda memilih agama itu.  Itulah falsafah kami, falsafah yang membuat bangsa ini tegak. Dan karena itu saya selalu menyatakan semua orang yang selalu menakut-nakuti kita bahwa Indonesia ini memiliki terlalu banyak ancaman disintegrasi, saya yakin bahwasanya itu tidak akan pernah terjadi di Indonesia.
Saudara-saudara sekalian, saya ingin seluruh pengurus dan kader PKS mengerti dengan baik sejarah ini, mengerti dengan baik filosofi Negara ini, supaya saudara-saudara semuanya  menghilangkan satu perasaan dalam fikiran, dalam hati saudara, dan satu mitos dikepala saudara bahwa saudara adalah minoritas di Sulawesi Utara.
Dan sekarang saudara-saudara bisa mengerti mengapa kita perlu menjadikan Sulawesi Utara sebagai etalase keterbukaan Partai Keadilan Sejahtera. Misinya jelas? Misinya Jelas? Filosofinya jelas? Filosofinya jelas? Mitosnya sudah dibongkar? Sudah keluar dari kepala? Sudah keluar dari kepala?
Saudara-saudara sekalian, mengapa kita perlu memulai membongkar mitos. Karena kemenangan itu, jauh sebelum diumumkan nanti oleh KPU, jauh sebelum dia menjadi realitas, kemenangan itu pada mulanya adalah diciptakan disini, diciptakan dalam fikiran kita sendiri. Kalau kita tiap hari menciptakan kata menang dalam didalam kepala kita, insya Allah tidak akan ada realitas yang namanya kalah dalam kenyataan.
Dan hambatan pertama untuk menang itu adalah, jika kita menganggap bahwa orang lain terlalu besar dibanding kita. Bahwa jalan untuk menang itu sudah tertutup. Bahwa kita disini kelompok yang tidak berdaya, dan orang lain terlalu digdaya. Itu semua adalah mitos yang harus kita bongkar dari kepala kita semuanya.
Dan kita semua musti bongkar itu mitos. Dan tahu cara bongkarnya kan? Bongkar… Bongkar… Bongkar… Jangan cuma minum kopi tapi tidak bongkar.
Kita hilangkan dulu, kita hilangkan dulu mitos-mitos itu dikepala kita semuanya. Bahwa kita ini kecil, kita ini minoritas, kita ini tidak berdaya, bahwa orang lain terlalu banyak uang, punya pede dan seterusnya. Hilangkan dulu mitos itu semuanya. Kalau saya pingin menang, emang siapa yang larang. Isi dulu kepala kita dengan itu. Sebelum kita tidur pikirkan baik-baik bahwa kita mau menang. Waktu kita bangun tidur, yakini dengan baik bahwa kita punya proposal kemenangan.
Saudara-saudara sekalian, kalau kita bisa membongkar mitos ini semuanya dikepala kita ini, saudara sekalian, yang akan terjadi setelah itu adalah, cara pandang kita kepada orang lain itu yang berbeda. Tidak ada lagi makhluk yang terlalu besar, tidak ada lagi kekuatan yang terlalu besar , tidak ada gunung didepan kita. Semua jalan itu rata.  Tidak ada gunung, semua jalan itu rata dan lurus. Sebab kita tahu, bahwa gunung, bukit-bukit, dan rintangan ini semuanya, pada mulanya hanya ada dikepala. Begitu kita hilangkan dikepala, kita berjalan insya Allah jalan ini akan lurus dan rata. Nanti kalau kita berjalan dan kemudian ada kerikil, ada rintangan yang kita temui, itu tidak akan pernah kita rasakan. Kenapa? Karena kita tidak memikirkannya.
Jadi cara terbaik untuk melupakan kebesaran, melawan kebesaran orang lain adalah jangan pernah memikirkan bahwa orang lain itu besar. Saya tahu persis daerah ini. Karena dulu jauh sebelum Partai Keadilan Sejahtera berdiri, kita masih sebuah gerakan kecil, saya adalah sekertaris dari wilayah untuk seluruh Jawa Tengah, Jawa  Timur, Nusa Tenggara, Barat dan Timur, kemudian Sulawesi seluruhnya, dan Indonesia Timur seluruhnya. Jadi tempat ini sudah terlalu sering saya kunjungi sejak dulu. Dan dulu ketika saya datang kesini kader-kader kita hanya sedikit jumlahnya. Hari ini saya datang kesini, dan gedung ini bahkan kelihatan hamper tidak muat.
Apa artinya itu, saudara-saudara sekalian. Apa artinya itu semuanya. Itu hanya menegaskan satu kaidah dalam kehidupan kita bahwa semua amal yang dimulai dengan keikhlasan insya Allah akan terus bertumbuh dan tidak  pernah berhenti bertumbuh. Dan semua amal yang dimulai dengan keikhlasan tidak akan pernah bisa dibunuh, sekuat apapun orang berusaha untuk membunuhnya.
Orang bilang setelah prahara itu PKS sudah mati. Siapa bilang. Siapa bilang. Tidak ada itu. Amal ini dimulai dengan niat yang ikhlas dan insya Allah dia akan menjadi pohon. Dan partai ini saudara-saudara sekalian, bukan jagung yang kita tanam yang kita petik dalam waktu 4 bulan. Bukan. Tapi ini adalah pohon raksasa yang sedang kita bangun. Tumbuh terus dan membesar. Tumbuh terus dan membesar dan tidak akan pernah berhenti bertumbuh. Tidak ada virus atau bakteri atau racun yang bisa mematikannya. Tidak ada. Dia akan terus bertumbuh, bertumbuh, bertumbuh, dan menjadi besar. Sampai seluruh orang merasakan bahwa dia terlindungi dibawah daunnya yang rindang.
Kalau saudara-saudara datang dengan mindset seperti itu semuanya, dengan fikiran seperti itu semuanya, apakah ada yang bisa menghalangi kemenangan saudara-saudara semuanya? Ada yang bisa menghalangi? Ada yang bisa menghalangi?
Kalau tidak ada yang bisa menghalangi, sekarang saudara-saudara sekalian, kalian semuanya hanya harus mempelajari satu seni yang baru dalam dunia politik. Apa itu seni yang baru? Yaitu seni menaklukkan hati. Seni menaklukkan hati.
Saudara-saudara sekalian, jangan anda berpikir bahwa uang besarlah yang membuat kita menang. Tidak. Uang tidak pernah bisa merebut hati. Jangan saudara berpikir bahwa kalau kita punya media besar maka kita akan merebut hati. Jangan. Media tidak dengan sendirinya merebut hati. Saya ingin mengatakan kepada saudara semuanya bahwa hati itu ada ditangan Allah swt. Dialah yang membolak-balik hati manusia itu. Dia yang menanamkan cinta, Dia juga yang menanamkan benci. Kalau kita tahu pintu-pintu hati ini, insya Allah, seluruh pintu hati orang-orang di Sulawesi Utara akan terbuka bagi saudara-saudara semuanya. Kita hanya perlu tahu. Dan itu ada seninya. Saya tidak mau menjelaskan seninya terlalu dalam malam ini. Nanti kita saling bisik-bisik saja dengan para pengurus, begini cara merebutnya. Tapi kalian semuanya mesti menyadari satu kata kunci, bahwa ini seni yang harus kita pelajari sekarang, yaitu pelajaran tentang bagaimana menaklukkan hati.
Saya terlalu sering berbicara tentang pertempuran-pertempuran. Tetapi pertempuran yang kita hadapi ini berbeda. Pertempuran yang kita hadapi ini berbeda. Ini bukan pertempuran fisik. Ini adalah pertempuran untuk merebut hati dan cinta. Kalau ada cinta dihatimu, insya Allah kita bisa menciptakan cinta dihati yang lain. Sebab, saudara-saudara sekalian, kita semua diciptakan begitu. Ada langit ada bumi, ada kanan ada kiri. Mustahil ada cinta ditangan kanan, dan tidak ada cinta ditangan kiri. Mustahil. Kalau ada cinta ditangan kanan kita, tangan kiri orang lain insya Allah pasti akan juga punya cinta.
Jadi saya ingin mengatakan kepada saudara semuanya. Pengurus, kader-kader PKS. Pertama-tama kita mesti merasakan cinta itu tumbuh didalam diri kita semuanya. Setelah itu, jadikan cinta itu sebagai energy. Energy yang mengalir ketangan. Energy yang mengalir kemata. Waktu kita bertemu dengan orang dan bersalaman, tatap baik-baik matanya, supaya sinar cinta itu sampai kematanya. Genggam erat-erat tangannya. Supaya dia merasakan ada setrum listrik didalam jabatan tangan anda semuanya. Kalau kita datang, insya Allah dengan cara-cara seperti itu, sekali lagi, siapa yang bisa menutup pintu hatinya bagi saudara-saudara semua. Ada yang bisa menutup pintu hatinya? Ada yang bisa menutup pintu hatinya? Saya yakin tidak ada, insya Allah.
Dan dengan cara yang sama seperti yang saya sampaikan sekarang ini, insya Allah kita juga akan memenangkan pemilu 2014 yang akan datang secara nasional.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, saya ingin mengatakan khusus kader-kader baru pengurus PKS, hari ini kita tidak lagi bicara tentang strategi pemenangan pemilu. Tidak lagi. Tapi kita bicara tentang bagaimana merebut hati rakyat Indonesia, agar mereka bisa memberikan kita kesempatan memimpin mereka. Kita tidak lagi bicara tentang detil-detil dan teknik pemenangan pemilu. Tidak. Tapi kita bicara tentang bagaimana mengetuk pintu hati, membuka kunci pintunya dengan baik, membuka pintunya, dan masuk kedalam hati seluruh rakyat Indonesia. Katakan kepada mereka Salam Cinta dari PKS. Katakan kepada mereka Salam Cinta dari PKS. Dan begitu mereka tahu bahwa kita datang membawa cinta, jangan berpikir sekedar mengambil suaranya, itu tidak terlalu penting kemudian, kita ingin mengambil hatinya. Biarlah suaranya ikut dengan sendirinya, insya Allah.
Sebab sekarang ini, orang-orang telah menjadikan politik ini menjadi begitu mengerikan. Kalau anda menonton berita, seakan-akan anda masuk ke bioskop, mematikan semua lampu, dan menonton sebuah film horror. Politik telah menjadi permainan yang mengerikan. Yang Menakutkan. Berbahaya. Dangerous game. Dan jika kita datang dengan cinta, insya Allah kita akan merubah permainan politik yang menakutkan, yang berbahaya itu jadi permainan orang dewasa yang lucu.
Mengapa pula rakyat ini harus kita provokasi sejak hari ini untuk memilih kita, setelah itu mereka mendapatkan tontonan yang mengerikan. Kenapa politik mengerikan. Karena dia telah kering dari cinta. Oleh karena dia kering dari cinta maka isinya adalah konspirasi, maka isinya adalah black campaign. Maka isinya adalah politisasi hukum. Dan itu yang membuat orang jauh dari politik. Itu yang membuat anak-anak muda sekarang bertanya, terus kenapa saya harus terlibat dalam politik kalau politik itu begitu mengerikan? Lebih bagus kita dengar music.
Dulu kenapa generasinya generasi flower generation itu lahir di Inggris dan kemudian mewabah diseluruh dunia? Kenapa? Itu adalah generasi anti perang. Dan sekarang lahir generasi baru di Indonesia yang anti politik. Kenapa mereka anti politik? Karena politik terlalu menakutkan. Jika kita berikan sentuhan cinta kepada politik ini, insya Allah, maka kita bisa mengubah permainan politik ini dari permainan yang berbahaya menjadi permainan yang sangat menyenangkan.
Nah sekarang, saya kira saudara semuanya mulai mengerti, mengapa permainan itu harus kita mulai dari Sulawesi Utara. Kita musti mulai permainan itu dari Sulawesi Utara. Disini kita harus merubah permainan itu menjadi permainan yang menyenangkan. Dimana ada harmoni. Katakan kepada mereka, bajuku batik, makananku gado-gado, I love harmony. Dan orang akan menyenangi politik. Ajak mereka bermain. Ajak mereka bicara tentang sesuatu yang indah bagi Indonesia di masa yang akan datang. Jangan cerita kepada mereka tentang konspirasi para elit. Itu terlalu mengerikan. Itu dangerous game. Itu film horror. Dan karena itu seluruh kader-kader PKS harus keluar dari konflik elit yang tidak perlu disitu. Kita keluar. Kita datang temui masyarakat , berbicara dengan mereka, datang ke pasar-pasar tradisional, masuk ke warung-warung, datang ke mall-mall, datang ke masjid, datang ke gereja, masuki rumah-rumah orang, bicara dengan baik dengan mereka, itulah politik yang sesungguhnya.
Politik itu adalah sentuhan hati. Soal pikiran, belakangan kita bicara. Hati dulu yang kita pertemukan. Kalau hati kita bertemu semua perbedaan di kepala kita lebih gampang untuk kita kelola.
Itu sebabnya kalau orang pacaran, biasanya laki-laki maupun perempuan sama-sama tidak kritis kepada pasangannya. Bahkan kalau dia sedikit jelek, dimaafkan seketika, bahkan sebelum permintaan maaf datang. Kenapa? Karena kita saling melakukan kontra marketing bersama. Karena kita ingin mempertemukan hati. Begitu hati kita saling bertemu, pikiran kita tidak tertuju kepada hal-hal yang jelek. Tetapi kita mencari titik point tempat dimana kita berdua mempunyai kesamaan.
Titik kesamaan inilah yang harus kita temukan. Kita temukan satu persatu. Dan insya Allah saudara semua akan menemukan satu fakta bahwa titik-titik kesamaan kita ternyata jauh lebih banyak daripada titik-titik perbedaan.
Saudara-saudara sekalian, saya kira mempertemukan hati kita, mencari titik-titik temu seperti ini, akan merasuk merasuk merasuk merasuk lebih dalam kedalam hati seluruh rakyat Indonesia. Dan secara khusus saya ingin mengatakan kepada saudara semuanya, permainan itu kita mulai dari Sulawesi Utara. Hafal baik-baik kalimat ini... "Permainan itu kita mulai dari Sulawesi utara... ...permainan itu kita mulai dari Sulawesi utara. ...permainan itu kita mulai dari Sulawesi utara."

PKS…. (Itu jo…) PKS…. (Itu jo…) PKS…. (Itu jo…)

PKS…. (Itu jo…) PKS…. (Itu jo…) PKS…. (Itu jo…) PKS…. (Itu jo…)

Allahu Akbar…. Allahu Akbar… Allahu Akbar…

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh


(Peninsula Hotel, Manado, Sulawesi Utara, 25 Maret 2013)

*By: Sultan Hasanudin

Indonesia Ternyata Negeri Saba' , benua Atlantis yang Hilang

Beberapa dapatan kajian membuat hipotesis bahawa negeri Saba sebearnya berada di Nusantara. Hasil kajian  dari KH Fahmi Basya dan para Muridnya, mengenai kebenarannya tentu masih harus diteliti lebih lanjut secara komprehensif dan detail. (Red. Ahmad Yanuana Samantho). Beberapa bukti dinyatakan di artikel dibawah. Jika ini benar ia memberi insight kenapa Nusantara sentiasa diburu kerana kekayaan hasil buminya.  Rujuk kajian dibawah yang diambil dari Blog Bayt Al Hikmah. Kajian Sejarah: Menarik Benang Merah Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Atlantis Dan Negeri Saba’


Indonesia selain dikenal sebagai pewaris Peradaban Benua Atlantis yang hilang, dikenal juga sebagai Pusat Peradaban Negeri Saba’


Ada pembahasan yang cukup menarik dan sekaligus sangat menggelitik pikiranku, yaitu seperti yang pernah saya baca mengenai sebuah kajian tentang “INDONESIA NEGERI SABA” yang disampaikan oleh KH. Fahmi Basya, Beliau menggambarkan begitu detil sekali berawal dari pembahasaan Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 18 sebagai berikut:
وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا
لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah padanya beberapa malam dan siang dengan aman.
[QS. Saba'/34: 18]
 
 
Oleh : Prof. Dr. H. PRIYATNA ABDURRASYID, Ph.D.

MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:
“ Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”

Terjemahan Latin Timaeus, dibuat pada abad pertengahan.
Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.

Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos, seorang atlantolog, geolog, dan fisikawan nuklir asal Brazil, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia mempublikasikan hasil penelitiannya dalam sebuah buku : Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Konteks Indonesia

Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru / Sumeru / Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower) , Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.

Peta Atlantis menurut Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found terletak di Indonesia.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk / posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni :
pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.
Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.

Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.***


Indonesia Negeri Saba’

Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCES OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).

Hasil riset tersebut juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu-satunya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman As dan negeri yang beliau wariskan ternyata secara kebetulan diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Yogyakarta – Jawa Tengah. Nabi Sulaiman As mewarisi kerajaan dari Nabi Daud As yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA” , menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja.
 
Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (yang asalnya dari Asia Tengah) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli Telah menghilang yang dikenal sebagai suku-suku yang hilang “The Lost Tribes” yang mana mereka pergi ke timur dan banyak yang menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu Indonesia....dan Nusantara
 
Dan kalau kita merunut lagi kembali seperti apa yang telah disampaikan oleh KH. Fahmi Basya tentang Candi Borobudur, maka akan semakin tampak jelas bahwa ketika beliau menjelaskan tentang Negeri Saba’ disitu dikatakan bahwa sebuah pemerintahan yang sangat kuat karena dipimpin oleh Nabi Sulaiman As dan Ratu Balqis dari hasil riset dengan di dukung oleh data-data yang ada, maka terbukti bahwa NEGERI SABA’ itu adalah INDONESIA dengan pusat pemerintahan di Jawa dan ARSY SABA’ yang dipindahkan atas perintah Nabi Sulaiman As adalah Candi Borobudur yang dipindahkan dari Istana Ratu BOKO, dan NEGERI SABA’ inilah yang kemudian dikatakan oleh KH Fahmi Basya ada kemiripan antara Cerita dengan BENUA ATLANTIS yang hilang itu. Dan sungguh luar biasa kalau fakta itu benar, berarti Negeri ini telah mewarisi peradaban besar bangsa-bangsa.
Kembali ke pembahasan tentang NEGERI SABA’ ada 15 (lima belas) point penting yang menjadi bukti berdasarkan Al-Qur’an bahwa SABA’ itu ada di pulau Jawa (Indonesia) dan bukan di YAMAN!
 
1. Di buku-buku Ilmu Sejarah kita disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi, tetapi menurut Teori paruh waktu , bahwa penelitian terhadap batu candi tersebut tidak bisa dihitung umurnya dengan Isotop C (Carbon). Sehingga bisa ditarik Hipotesa, bahwa Candi Borobudur tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.

Candi Borobudur

2. Adanya phenomena angka 19 di Candi Borobudur. Adapun mengenai phenomena angka 19 itu terdapat di dalam Alqur’an berasal dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’
Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Isi suratnya adalah: ” Alla ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunni muslimiin ” ( Jangan menyombong kepadaku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri ). Dan perlu diketahui surat itu sampai sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan Bismillah, surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur.

Lempengan emas bertuliskan kalimat ‘Bismillah”
Jadi, dapat dikatakan bahwa phenomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Oleh sebab itu di Candi borobudur ada phenomena 19.

Phenomena angka 19

3. Adanya phenomena posisi tiga buah candi terletak segaris lurus, yaitu: Candi Borobudur, Pawon dan Mendut.

Karena yang membuat Candi Borobudur itu bukan manusia saja, tetapi juga Jin, maka segaris lurusnya tiga candi, yaitu Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal kebetulan. karena Jin bisa melihatnya dari atas.

Untuk apa mereka membuat ketiga candi itu segaris lurus?
Untuk membuat gambar Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Borobudur itu gambar Matahari, Pawon itu gambar Bulan dan Mendut adalah gambar Bumi. Itu sebab Mendut mewakili Manusia. Disana ada sebuah patung Manusia sebagai wakil penduduk bumi adalah manusia.
Mengapa Borobudur itu gambar Matahari.? Karena Ya..si Ratu Saba’ itu dulunya kan penyembah Matahari, jadi ‘Arsy dia itu ada nuansa mataharinya.
4. Diceritakan pula di dalam Al-qur’an istananya berbentuk piring-piring dan patung-patung, sementara itu candi borobudur berbentuk piring dan banyak patung-patungnya, disinyalir patung Nabi Sulaiman As.



5. Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman As. dan Indonesia adalah negeri SABA yg diceritakan Al-qur’an dalam surat As-Saba (34). karenanya ada nama daerah Sleman di DI. Yogyakarta – Jawa Tengah yang diambil dari nama Nabi Sulaiman As.

Peta Sleman DI Yogyakarta

6. Sementara itu masih di kota Jogjakarta, tepatnya di daerah Prambanan ada candi ratu Boko yang di ambil dari nama Ratu Bulqo/Bilkis.



Candi ratu Boko

Kolam Pemandian di Candi ratu Boko

7. Di dalam Qur’an Surat As-Saba tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara disekitar candi borobudur ada buah: Mojo Pahit. bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.



Peta Kesultanan Islam Majapahit

8. Lalu diceritakan di dalam Al-qur’an lagi: bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, dimana dalam kamus bahasa jawa kawi; wana = hutan, saba = pertemuan.

9. Dimana seperti dalam Alqur’an Nabi Sulaiman menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah sutra seperti patung di candi yang terdapat lipatan sutra.


10. Diceritakan lagi di Nabi Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba, sementara di sebelah timur Indonesia deket papua ada pulau Solomon, yang di ambil dari nama Nabi Sulaiman As.

11. Relief-relief di candi mengambarkan cerita tentang Nabi Sulaiman diantaranya gambar burung yang mengantar surat kepada ratu Bilkis.

Sedangkan relief yang bergambar burung berkepala manusia, memberikan penjelasan bahwa burung hud-hud tersebut bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman.

12. Di dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ diceritakan negeri SABA telah di azab Allah karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai 17.000 pulau lebih.



13. Indonesia adalah negeri SABA yang hilang, yang oleh Plato dan para ilmuwan barat diistilahkan benua Atlantis yang hilang.

14. Diantara Ribuan jumlah para Nabi, hanya Nabi Sulaiman As yang mempunyai nama Jawa yang berawalan “SU”, sebagaimana Suparmin, Suharto, Sukarno, Supratman, Sulistyono dll.

Nama jawa (Misal: SUlistiyono)
15. Adanya angin muson di Indonesia semakin menguatkan bukti bahwa Indonesia adalah negeri Saba’.



Dan masih banyak lagi fakta-faktanya yang lain.!


Nah kalau hasil penelitian ini benar adanya, bahwa yanag dimaksud dengan Negeri Saba’ adalah Indonesia hasil peninggalan Nabi Sulaiman As dan Ratu Bulqis. Sungguh luar biasa bangsa ini, kita telah mewarisi peradaban yang mulia itersebut. Wallahu ‘alam bissawaab.