dakwatuna.com – Berlin. Hampir
setengah imigran asal Turki di Jerman berharap umat Islam bertambah
banyak di masa depan. Demikian hasil survei gabungan lembaga riset
Liljeberg dan The Antalya yang dipublikasikan, Senin (27/8).
Hasil
survei itu menyebutkan sekitar 46 persen imigran asal Turki
mengharapkan populasi umat Islam terus bertambah sehingga jumlahnya
mengalahkan populasi agama lain. Prosentase itu naik 13 persen dari
survei serupa tahun 2010.
Disebutkan pula, sekitar 55 persen
imigran Turki percaya Jerman harus membangun banyak masjid. Mereka,
sekitar 63 persen, menyatakan perlu untuk mendistribusikan Alquran
kepada setiap keluarga Muslim.
Sementara itu, lebih dari 90 persen
imigran Turki menganggap diri mereka religius. Hanya 9 persen yang
mengatakan tidak religius. Juga disebutkan tingkat tinggi religiusitas
generasi muda imigran Turki dalam rentang usia 15-29 tahun mencapai 91
persen.
Seperti dikutip gatestineinstitute.org, Senin (27/8), para
peneliti mengatakan hasil survei ini mencerminkan adanya peningkatan
pentingnya peranan identitas agama di kalangan muda. Mereka menyebut
perkembangan organisasi politik Islam menjadi daya tarik bagi para
pemuda untuk ambil bagian dalam kegiatan politik.
Identitas
Berbicara
soal asal usul mereka, para imigran Turki berpendapat perlu menjaga
identitas asli. Itu tercermin dari hasil survei yang menyebut sekitar 95
persen imigran Turki memilih mempertahankan asal usul mereka. Hanya 39
persen dari mereka yang menerima budaya Jerman
Soal penggunaan
bahasa, hasil survei menunjukkan hanya 37% pria dan 27 persen perempuan
imigran asal Turki mahir berbahasa Jerman ketimbang Turki. Untuk
kategori usia 30 hingga 49 tahun, sekitar 71% dari mereka lebih mahir
berbahasa Turki.
Sementara itu, 91 persen imigran Turki percaya
bahwa anak-anak perlu belajar bahasa Jerman dan Turki sejak dini. Disaat
bersamaan, sekitar 53 persen percaya guru bahasa Jerman juga harus
mahir berbahasa Turki sehingga mempermudah anak-anak mereka untuk
mempelajari bahasa Jerman. (Ajeng Ritzki Pitakasari/Agung Sasongko/ROL)
Redaktur: Hendratno

Tidak ada komentar:
Posting Komentar