Survey : 5 besar Parpol 2014
5 Besar parpol 2014
1. PKS
2. GOLKAR
3. PDIP
4. GERINDRA
5. HANURA
2014 Suara PKS Diprediksi Meningkat tajam.
BOGOR — Kalau pemilu dilaksanakan secara jujur, bersih dan tidak
dikotori oleh politik uang, diprediksi partai pimpinan Anis Matta akan
menempati urutan pertama pada pemilu 2014, demikian dikatakan peneliti
Pusat Kajian Pemilu Indonesia (Puskapi)Dulloh Abdulloh, hari ini di
kantor Puskapi, Komplek Gaperi Bogor.
Menurut Puskapi, posisi
empat besar pada Pemilu 2014 akan diikuti oleh parpol berhaluan
nasionalis. Hanya PKS satu-satunya partai Islam yang naik.
“Ini
pertama kalinya sejak pemilu di era reformasi, walaupun pada survei
sebelumnya, partai politik Islam tak satu pun yang masuk ke dalam lima
besar. Namun tsunami politik yang menghantam partai dakwah itu justru
melahirkan simpati publik yang luas. Salah satu contoh adalah kemenangan
Aher di Jawa Barat, ” ujar Bang Dull.
Menurutnya, partai
berbasis Islam lainnya seperti PPP dan PAN akan menempati urutan 6 dan
7, disusul PD, Nasdem, PKB diprediksi akan hilang dari peta politik
Indonesia. Jika kondisi survei ini tetap bertahan, maka peluang
tokoh-tokoh PKS untuk maju sebagai capres semakin terbuka lebar” kata
Abdulloh.
Puskapi menemukan empat faktor penyebab meningkatnya
elektablitas PKS, pertama, yakni makin cerdasnya masyarakat melihat
kinerja kader-kader PKS di akar rumput, atau dapat dikatakan mayoritas
masyarakat Indonesia sudah muak dengan janji manis politisi yang tidak
memiliki moral dan integritas.
Kedua, yakni banyak nya politisi
dari partai nasionalis yang telah dijatuhi hukuman tetap karena
bermacam kasus mulai dari korupsi, asusila dan narkoba.
Ketiga,
yakni perlakuan tidak adil KPK yang dipertontonkan di muka publik
terhadap mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishak dalam kasus dugan suap
impor daging sapi yang berdampak pada munculnya simpati masyarakat.
Keempat, yakni banyak tokoh-tokoh nasionalis kutu loncat yang menjadikan politik Indonesia sebagai tempat mengadu nasib.
Survei Puskapi ini dilakukan pada 25-27 Februari 2013 dengan sample
1.400 responden di 33 provinsi, menggunakan metode pengacakan beringkat
(multistage random sampling), pengumpulan data melalui wawancara
telephone, dengan tingkat kesalahan sekitar 2,0 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar